Kamis, 12 Mei 2016

Cerpen Anak " Berlibur di Desa"

Berlibur di Desa
Karya Yunita Kurniawati

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2fd2OfKBK45wJFHUn-VMPs2nyp8UIgmIe35AX8pYUiUNwbETT_Arn8ZBv0bt4EaC5qmqIzCU3gJ2biKwjPTQigXL47Ced_GoJGeEsMoVe9qrVJ9ZafXHf5c0vXVAjJT24D59pq286law/s1600/ada.jpg

Nita adalah seorang anak yang tinggal di sebuah kota yang besar dan ramai. Di saat ujian sekolah telah usai, tiba waktunya untuk menikmati liburan. Nita diajak ayah dan ibunya untuk berlibur ke rumah nenek dan kakeknya di desa. Nita dan kedua orang tuanya mulai berkemas pakaian dan keperluan lain selama liburan. Setelah semua siap, mereka pun pergi dengan naik mobil.

Sesampainya di desa, Nita disambut dengan senyum bahagia nenek dan kakeknya. Mereka begitu senang melihat cucu kesayangannya datang mengunjunginya karena sudah setahun mereka tidak bertemu. Setelah lama berbincang-bincang, neneknya menyuruh Nita untuk beristirahat.
Keesokan harinya, Nita bangun jam 5 pagi, dia ingin membantu nenek dan ibunya untuk memasak di dapur. Neneknya akan memasak makanan kesukaan Nita, yaitu opor ayam. Nita membantu mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Setelah itu, nenek dan ibu mulai mengolah ayam dan bumbu-bumbunya. Nita hanya membantu menghaluskan bumbu-bumbunya saja. Waktu yang ditunggu-tunggu adalah saat sarapan tiba. Nita dan keluarganya kumpul bersama di ruang makan dan mencicipi masakan opor ayam yang telah dibuat Nita, ibu dan neneknya tersebut.
 Setelah selesai sarapan, Nita diajak kakeknya pergi ke sawah. Nita sangat senang sekali udara yang sejuk dan dingin membuatnya semakin betah ada di desa karena terbebas dari suara bising dan udara kota. Di sawah Nita belajar menanam padi, pertama-tama Nita bingung karena orang-orang yang menanam padi dengan arah mundur.
Nita    :” Kakek, kenapa orang-orang yang menanam 
            padi berjalan mundur?.”
Kakek :”Iya nak, kan kalau maju nanti padinya kena 
             injak.”
Nita     : “oh jadi itu alasannya kek.”
Kakek  : “iya nak, ayo bantu menanam padinya 
         sekalian belajar biar bisa.”
Nita    : “iya kek.”

Setelah selesai membantu menananm padi di sawah Nita dan kakeknya pun pulang ke rumah. Setelah sampai rumah dan istirahat, sorenya Nita diajak kakeknya untuk pergi ke kebun buah. Disana banyak bermacam-macam buah seperti rambutan, mangga, kedondong dan jeruk.
Nita    : “kakek, tolong ambilkan buah rambutan 
             untukku!.”
Kakek : “ iya nak, sebentar ya kakek ambilkan. Mau 
             mangga juga gak?”
Nita     : “ oh iya iya, aku mau kek. Pasti buah-buah di 
             kebun kakek ini sangat manis dan lezat. Hmm 
             yummi.”
Kakek : “pastilah nak, kakek merawat pohon-pohon 
             buah ini dengan baik, kakek selalu memberi 
             pupuk, mencangkok, memotong dahan yang 
             lebat dan banyak lagi.”
Nita     :” Hehehe... kakek bisa aja.”

Nita mencicipi semua buah yang ada di kebun kakeknya. Buahnya sangat segar dan manis, benar apa yang dikatakan kakeknya. Buah di kebun kakek alami tanpa bahan kimia dan pengawet. Sungguh beruntung jika Nita bisa menikmati segarnya buah setiap hari di desa. Setelah kenyang dan puas makan buah, Nita dan kakek pun pulang dengan membawa beberapa buah untuk ayah, ibu dan neneknya di rumah.
Setelah sampai, Nita membagikan buah yang telah ia petik untuk ayah, ibu dan neneknya. Mereka makan bersama di teras rumah sambil bercanda tawa.
Setelah seminggu ada di desa, melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan suasana yang asri dan sejuk Nita dan keluarganya pun pulang ke kota lagi karena sudah waktunya untuk kembali ke sekolah lagi. Nita sangat sedih karena harus kembali ke kota lagi dan tidak bertemu dengan kakek dan neneknya dalam jangka waktu yang lama.
Nita    : “Nita sedih harus berpisah dengan kakek dan 
             nenek, Nita masih ingin lama lagi di sini.”
Kakek : “jangan sedih nak, kan Nita harus sekolah biar 
              jadi anak yang pintar”.
Nenek : “iya nak, kan kalu ada liburan lagi Nita bisa 
              kesini lagi. Ajak ayah dan ibumu”.
Nita     : “kakek dan nenek jaga kesehatan ya, jangan 
              lupa makan yang banyak”.
Kakek & nenek : “iya kakek dan nenek janji”.

Akhirnya Nita dan keluarganya berangkat untuk kembali ke kota. Suasana desa yang asri dan sejuk memang memberi kesan kedamaian. Jika kita lelah menikmati suasana kota, maka berliburlah di desa, karena di sana kita bisa bermain, berlibur serta belajar dan menikmati alaminya udara yang bebas dari polusi udara seperti di kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar