Senin, 07 Mei 2018

Kamu



           Namaku Nawa, aku seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta.. Aku bukan mahasiswi yang keren, pintar, punya banyak teman ataupun hits di kampusku. Aku hanyalah seorang yang pendiam dan pemalu. Masa-masa kuliah adalah masa dimana aku mengetahui sebuah rasa dari seseorang yang telah lama ku kenal.
Awalnya, kita dipertemukan menjadi teman sekelas ketika masuk SMA namun hanya sebatas teman biasa. Kami begitu akrab saat aku menjadi teman curhatnya dan berlangsung selama dua tahun. Entah kenapa karena sering chat-chatan tiap hari, akupun memiliki sebuah rasa meskipun hanya terpendam dalam diri dan tak ada seorang pun yang tau. Namun aku sadar bahwa aku hanya dianggap sebagai sahabatnya, sahabat yang selalu mendengar keluh kesah dan kisah cintanya.
Saat itu, dia memiliki seseorang yang begitu ia banggakan dihadapanku. Aku hanya bisa tersenyum dan ikut bahagia mendengarnya. Namun kisah itu cuma bertahan beberapa saat saja, dan mereka berpisah. Meskipun aku sebenarnya suka ketika bercanda dan curhat, aku hanya tetap bersikap biasa dan kesempatan masih ada buatku, namun aku takut rasaku hanya tergantung padanya dan sejak saat itu rasaku mulai berubah, tak ada rasa lagi.
Suatu ketika, Ujian Nasional berlangsung menandakan bahwa sebentar lagi, aku bukan siswi lagi, melainkan menjadi seorang mahasiswi. Aku mendaftar di beberapa kampus negeri, namun hasilnya nihil dan mungkin aku berjodoh di kampus swasta ini. dia pun juga kuliah di daerah yang sama namun di kampus yang berbeda. Suatu ketika, dia selalu mengajakku untuk ketemuan, main bareng ataupun makan bareng. Kadang aku menolak, terkadang aku mau tergantung waktu longgarku. ketika sudah 1,5 tahun aku kuliah, entah ada angin apa tiba-tiba dia mulai chat denganku tapi tidak sebagai sahabat tapi seseorang yang menginginkanku. Karena hatiku sudah tak ada lagi rasa, aku hanya bersikap biasa seperti sikap dia kepadaku dulu. Ketika dia berkata
“mau gak jadi pacarku?”
“katanya kita sahabatan?”
“apa sih yang membuatmu gak bisa menerimaku?”
“aku pengen punya teman baru”
“ ...............”
Ketika itu, kita sudah hilang kontak lama hampir 6 bulan, dan ia datang kembali hanya sekedar menyapaku dengan sikap cueknya. Dia hanya sekedar menegur sapa dan hilang. Pernah ia menyapaku di hari ulang tahunku
“selamat ulang tahun sahabatku, semoga kita tetap berteman sampai hari tua.”
Aku bahagia sekali ketika orang yang cueknya selangit masih mengingat hari ulang tahunku. Pada bulan itu juga aku mengenalkan seseorang padanya. Namun semenjak itupun tak ada kabar lagi darinya.
Mungkin sebelumnya aku tak pernah merasakan apa itu sebuah ikatan cinta, namun begitu buruknya ketika tak bisa memiliki ujungnya hanya menciptakan rasa persahabatan menjadi rasa cuek. Cinta hanyalah sebuah cara untuk memiliki seseorang yang tulus ada disisi kita mampu menerima kita apa adanya dan selalu hadir ketika kita sedih maupun bahagia. Cinta bukan hanya untuk dua insan yang ingin bersama, melainkan cinta juga untuk teman-teman yang mampu menerima segala kekurangan kita. Teman yang selalu bersikap tegar walaupun tak mendapatkan yang mereka inginkan. 
Singkat ceritaku, tunggu karyaku selanjutnya ..... hehehehe